Padang Tionghoa

Aldo Zirsov
2 min readJun 10, 2022

--

Etnis Tionghoa sudah lama ada, hidup dan berusaha di Kota Padang dan Sumatera Barat, berdampingan dengan etnis Minangkabau. Keberadaan etnis Tionghoa inipun tercatat sepanjang sejarah kota-kota di wilayah Minangkabau, baik daerah pedalaman dataran tinggi maupun kota-kota yang berfungsi sebagai bandar perdagangan, yang merupakan mayoritas bentuk usaha dari etnis Tionghoa.

Kota Padang sebagai daerah rantau bagi etnis Minangkabau, dan daerah bentukan baru yang dikembangkan oleh kolonial Belanda, yang kemudian menjadi pusat pemerintahan, politik dan perdagangan, secara otomatis mengundang etnis Tionghoa untuk tinggal dan berusaha di kota pantai barat Sumatera tsb.

Walaupun politik segregasi diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda tempo dulu, tapi sejak kemerdekaan Indonesia, boleh jadi hubungan etnis Tionghoa dan Minangkabau berjalan sangat harmonis. Walaupun kedua etnis berprofesi sama yaitu pedagang, hal yang terjadi justru kolaborasi, kerjasama dan kompetisi yang baik antar kedua etnis tersebut. Sarana perdagangan, dan juga sarana pendidikan, terutama sekolah-sekolah yang dikelola Yayasan Katolik di Kota Padang menjadi wadah penyerbukan toleransi bukan hanya bagi kedua etnis tsb, melainkan juga bagi etnis pendatang lainnya di Kota Padang.

Keunikan lainnya adalah bahasa yang digunakan oleh etnis Tionghoa di kota Padang, bukanlah bahasa Mandarin atau bahasa lokal dari Tiongkok sana, melainkan modifikasi atas bahasa Minangkabau dan bahasa Indonesia yang mendapat sentuhan dialek Tionghoa.

Keharmonisan hidup berdampingan antar etnis di Kota Padang ini bisa menjadi contoh baik toleransi yang bisa diterapkan di kota-kota lain di Nusantara.

Foto buku-buku diatas membahas etnis Tionghoa di kota Padang dan Sumatera Barat secara umum. Walau belum begitu banyak, tapi cukup memadai untuk mengenal keunikan etnis Tionghoa di ranah Minang.

--

--

Aldo Zirsov
Aldo Zirsov

Written by Aldo Zirsov

A wanderer, solitude man with strange minds

No responses yet